Oleh Dadan Ramdani

Entah memang kondisi kehidupan yang semakin sulit, kok ya orang makin tega buat nyusahin orang lain? Sampai-sampai fikiran & energi dihabiskan buat bikin teknik menipu lainnya.

Ini pengalaman yang diceritakan oleh rekan “Kaka” Marika ke beberapa milis, semoga bisa membuat kita semakin waspada, namun tetap berbaik sangka:

Saya informasikan pengalaman saya (yang hampir ditipu) 4 hari terakhir, 31 mei 2008 – 3 juni 2008

KASUS PERTAMA :
Saya adalah Marketer online yang menjual barang dagangan berupa souvenir via website.
Sebulan lalu ada orang yang mengaku bernama darma dari Kalimantan mau beli produk saya dalam jumlah besar.
Nomor yang dia pakai menghubungi saya : 08159317888 / 08176096411
Saat transaksi via telpon darma ini langsung setuju untuk segera mentransfer dana via ATM ke rekening BCA saya
Dia mengaku internetnya lagi error jadi tidak bisa pakai internet banking
Dia juga bilang saat transaksi di ATM slip nya habis jadi tidak ada bukti transaksi (saya pernah tuh ATM nya habis, ya langsung aja minta ke bank nya. Sekitar 5 menit langsung slip bisa dicetak)
Tapi dia mengaku sudah mentransfer dana senilai 1.537.000 dan rekeningnya terdebet
Lalu dia meminta saya cek ke ATM saat saya ada di mall
Setelah saya cek dana ternyata belum masuk
Via telpon dia sambungkan saya dengan orang yang mengaku dari Customer service BCA
Si Customer service meminta saya cek saldo dengan bimbingan dia via telpon.(untunglah saldo saya hanya 200rb)
Pertanyaanya Mungkinkah Customer Service BCA tanya saldo dalam rekening anda kalo dia bisa memeriksa langsung dana yang ditransfer sudah masuk atau belum ???
(hati-hati bila ini terjadi, bila anda sampaikan saldo anda jutaan, pasti tahap selanjutnya yaitu hypnotis akan mereka lakukan, dan tanpa sadar anda mentransfer sejumlah besar dana anda ke rekening mereka)

Lalu dengan alasan BCA hari itu jum’at siang tidak bisa transaksi( Aneh khan), dia minta saya berikan rekening saya yang lain (misalnya punya istri) tapi saya bilang tidak ada yang lain.(pisahkan rekening bisnis dan pribadi)
>>> hati-hati dia mengincar saldo rekening lain yang cukup besar dananya u/ menjalankan proses Hypnotis

Sampai disini dia tidak lagi menelpon saya, padahal sebelumnya sangat berminat u/ transaksi… .
Hari berikutnya (senin, 2 juni 2008), karena penasaran saya kontak lagi dia via sms, dan dia langsung telpon
Dia bilang sedang di ATM dan mau mentransfer dana ke saya
(sebagai kamuflase dia sempat tanya lagi nomor rekening saya dan jumlah dana yang harus di transfer)
Seperti sebelumnya dia bilang dana sudah ditransfer via atm
Tapi setelah saya periksa via internet banking, dana itu tidak masuk ke rekening saya.
Dia tetap memaksa untuk saya pergi ke ATM cek transferan dia (padahal saya bisa cek via I-banking)
Alasan selanjutnya lebih tidak masuk akal, dia bilang dia pakai phone banking jadi tidak ada slip lagi, padahal sebelumnya bilang lagi di ATM.

hingga detik ini dana tersebut tidak pernah masuk ke rekening saya dan dia tidak pernah telpon lagi, padahal normalnya kalo dia benar-benar sudah transfer dana tentunya dia ingin dananya yang hilang saat transaksi di ATM kembali, nah karena dia memang berniat menipu dan merasa kedoknya ketahuan, jadi tidak pernah nelpon.

KASUS KEDUA :
Sebulan lalu (3 Juni 2008. ) via telpon ada orang mengaku bernama Syam Rizaldi (no.HPnya: 081383911222 dan 081270126148. ) beralamat di : ( villa melati mas vista Blok B Jl.Cendrawasih no.7 pondok gede, bekasi) ingin membeli obat herbal u/ ibunya yang sakit jantung.
Dia memesan 2 botol obat herbal dan dia langsung setuju mentransfer dana plus ongkos kirim senilai Rp.756.000,- ke rekening saya.
Dia minta data alamat dan nomor rekening saya (disini saya beri jebakan, tidak saya sertakan nama bank)
Selanjutnya dia kirim SMS data tujuan pengiriman barang di jakarta.
Sejenak kemudian ada orang mengaku anaknya si Rizaldi, sudah melakukan transfer dana ke rekening saya senilai Rp.756rb, tapi dia juga mengaku ATM nya kehabisan slip, yang membuat saya langsung curiga (perhatikan. .modusnya sama khan dengan kasus pertama)
Dia meminta saya pergi ke ATM u/ cek apa transferannya sudah masuk (Aneh nggak kalo dia transfer tapi nggak tanya bank apa yang saya pakai, disini dia buat kesalahan yang membuat saya langsung tahu kalo mau ditipu)
Setelah saya periksa di net banking, ternyata benar bahwa dananya tidak masuk juga.
Via SMS saya sampaikan bahwa dananya nggak masuk, Saya sampaikan juga bahwa saldo saya tidak berubah hanya 29ribu rupiah.
(Yang dia ingin tahu khan berapa saldo saya, jadi saya kasih tahu sebelum dia tanya)
Setelah itu sama sekali tidak ada telpon maupun SMS dari dia, padahal khan tadi katanya dana sudah di transfer, aneh khan… kok dia nggak bingung bila benar dia kehilangan uang saat transaksi via ATM.

INTINYA :
Penipu tahu betul seluk beluk ATM dan akan membimbing anda di atm untuk tanpa sadar mentransfer dana anda ke rekening dia, tapi terlebih dulu dia ingin tahu berapa dana yang anda miliki

Saya ikuti permainan dia (penipu) dengan tujuan bisa membuat informasi ini, yang saya sampaikan pada anda untuk menyelamatkan sesama internet/online marketer dari modus yang sama.

Pesan bagi Kepolisian RI :
Hal seperti ini seringkali tidak terungkap, karena korban jarang yang lapor ke polisi, tolong ditindak lanjuti laporan ini.
Bapak-bapak punya teknologi u/ melacak posisi mereka dari nomor HP yang mereka miliki, disini nomor mereka sudah saya lampirkan.
Tolong bapak-bapak bongkar sindikat mereka, agar tidak ada yang jadi korban lagi,
Dalam 4 hari sudah 2 kali saya hampir ditipu dengan modus yang sama, berapa banyak korban mereka setiap harinya.
Berapa banyak uang yang masuk rekening mereka dengan cara mudah ini.

(Sumber : Ramdani1428.wordpress.com)